Saturday, July 13, 2013

MALAM MINGGU FAJAR, kemanakah dia?

Assalamu'alaikum

Betemu dengan hal yang baru dan asing adalah sesuatu yang membanggakan untuk dijadikan pengalaman, apalagi ika sesuatu itu membuat diri kita bahagia dan sampai sering memikirkannya. Dalam kehidupan ini tak jarang kita menemukan hal-hal yang menarik atau tidak menarik secara tidak sadar terlintas bigitu saja oleh indra. Padahal semua itu jika kita melihat secara peuh dengan kesadaran adalah suatu nikmat karena pada saat itu di saat kita sadar menemukan hal yang menarik perasaan kita semakin ingin mendekatinya atau penasaran dan jika terlintas begitu saja berarti itu merupakan sesuatu yang dihindarkan oleh tuhan untuk kita. 

Dengan kepekaan mata, telinga, atau indra lainnya semua hal bisa kita rasakan dari mulai kebahagiaan, kesediha, atau keduanya yang berkecamuk jadi satu semua itu dikondisikan oleh kita untuk kita tergantung seberapa sadar diri kita mengartikannya sebagai nikmat atau sebuah ujian. Lantas apakah kita harus selamanya ingin bahagia dan selalu menuntut Tuhan agar dierikan Nikmat seluas-luasnya.Hal ini merupakan ke egoisan diri kita yang bisa berakibat menjerumuskan kita ke dalam neraka. Sekali-kali kita harus bisa sadar bahwa tuhan akan memberikan ujian kepada kita agar kita tahu, di luar sana masih banyak orang yang tidak bahagia. Beda apa yang kita rasakan dengan mereka. Jadi seharusnya kita tak boleh selamanya menuntut agar kita selalu harus mendapat nikmat tuhan, tapi hanya dengan seucap kata syukur, maka tuhan akan melebihkan. Sebagai muslim kita wajib merasakan apa yang di rasakan oleh saudara kita, kita wajib peka terhadap apa yang terjadi disekeliling kita baik itu suka maupun duka kita wajib mendoakannya. Sebuah kitipan kaa yang saya petik dari film Indonesia "Cinta Suci Zahrana", Kita harus mengucapkan kata "Allah" baik itu suka maupun duka". Semoga kita masih diberikan kepekaan oleh Allah untuk merasakan apa yang dirasakan saudara kita, amin.

Nah sahabat pena, tak sadar cukup lama juga saya tidak  menulis, sudah 3 Minggu tepatnya, keapa yah ko bisa juga sempet vakum?. Setiap penulis pasti punya penyakitnya sendiri-sendiri yang membuat dia mandek dalam menulis. Alasan yang biasanya di ucapkan oleh penulis adalah 'malas, gak mood' nah itu dia. Yah jujur saya juga mengalami hal ini, sering malah, tapi kalo dipaksain pasti deh keluar. Ibaratnya ini adalah "Onani Otak" jangan sangka otakjuga bisa onani loh. Maaf sedikit jorok. Jadi gini, berdasarkan buku yang saya baca yang judulnya Sulap Otakmu, Berpikir Lebih Cepat disana di jelaskan bahwa otak manusia itu paling seneng kalo dibawa gerak, lebih jelasnya karena kita bergerak, aliran darah terpompa ke otak sehingga otak bisa mendapatkan nutrisi dan oksigen sehingga otak bisa bekerja lebih optimal. Nah jadi untuk para penulis kalau kita malas sebaiknya anda mulai menggerakan bagian tubuh anda minimal dipaksakan. Kita tidak boleh malas sehingga menyebabkan otak kita juga malas untuk berfikir. karena kita malas tidak jadi deh kita mengahasilkan karya. Intinya paksakanlah meskipun sulit, nanti juga keluar sendiri. hehe

Oke, malam ini malam ke 5 di bulan puasa, Alhamdulilah cukup banyak berkah di bulan ramadhan ini meskipun baru di awal bulan saja, contohnya, yang paling penting adalah saya masih bisa bertemu dengan bulan suci ini, bertemu dengan orang-orang yang saya cintai, sampai bertemu dengan orang yang mencintai dan dicintai meskipun belum resmi hehe. Semoga saja nikmat ini semakin berkembang dan bisa juga dirasakan oleh orang-orang di sekitar saya, amin. 

Malam minggu ini mungkin sama seperti malam minggu sebelumnya, masih tersasa sepi, kenapa yah. Kemanakah seseorang itu, mungkin dia sibuk, mungkin dia lelah dan tidur, munkin dia lupa atau mungkin dia melupakan semoga saja yang terlupakan ini jauh dari kita karena tidak baik kita memutuskan tali silaturahmi. Alhamdulillah, terlihat sholehah dirinya dari luar semoga saja htinya juga. Kedekatan memang sudah tersasa, semoga diri ini  dihindarkan dari hawa nafsu yang bisa membuat seseorang tidak bahagia. Apa yang terjadi jika dia membaca tulisan ini, mungkinkah dia sadar bahwa dia yang saya maksud, atau pura-pura tidak tahu atau tidak tahu sama sekali menganggap orang lain bukan dirinya. 

Perasaan merupakan suatu dinamika duka dan bahagia, maka wajiblah kita memasukan unsur keimanan agar kita bisa tetap pada jalan yang benar. Semoga saja kesholehan yang saya lihat dirimu menjadi abadi dan berkembang, amin. 

sapalah aku di esok hari :)


1 comment: