Saturday, June 1, 2013

MINGGU DI SEMPUR, MENDAPAT HIKMAH

Niatan dalalam hati semalam, membuat diri ini iri kepada mereka yang bersenang-senang. Inginku membuktikan bahwa diam itu hanya membuat penderitaan pikiran. Untuk melepaskan penat aku ingin bergerak, menggerakan langkah kaki ditempat mereka bersenang-senang. Dan aku malah sendiri sibuk dengan urusanku. 

Hari ini aku buktikan, bahwa keegoisan terhadap urusan membuat diriku sadar bahwa masih harus ada yang diutamakan. Keegoisan itu adalah mengutamakan pikiran saja yang bergerak tanpa memberikan kesempatan kepada tubuh untuk bergerak pula. Alasan yang mendasar adalah ketidak mauan diri ini untuk berolah raga, malas intinya. Yang sudah lalu biarkan, ketika mereka bersenang-senang dengan memanjakan tubuh mereka aku malah tak ada waktu untuk itu. Tapi ku kira hari ini adalah waktu yang tepat untuk bergerak.

Mengajak kawan-kawan, kesimpulan jawaban mereka "tumben lu jar". Itu merupakan sindiran untuk diri ini. Mendapatkan teman untuk berangkat kesuatu tempat di kawasan kota Bogor, Sempur hanya tiga orang yang bisa dari 10 teman yang diajak. Sepakat pukul 06.45 ketemuan di depan Rumah Sakit Salak.

Nyatanya, setelah mengkonfirmasi mereka, dua dari tiga yang akan berangkat, gugur Adit tak enak badan, dan Agit tak bangun-bangun. Dan hanya Juni yang fix datang. Tapi Juni datang lebih dari yang ditentukan 30 menit setelah setibanya diriku. Apa boleh buat, saatnya menjadi kesendirian ketika itu. 

Berjalan di antra ratusan orang merupakan proses menjadi diri sendiri sebab pada saat itu kita harus menghindar dari kecurigaan sepasang mata yang ada di sekeliling kita, yang penting pada saat itu kita harus percaya diri dan menjadi diri sendiri. Meskipun mungkin opini orang sekeliling akan menghiraukan keberadaan kita. Tak masalah tidak memiliki teman asal tetap menjadi diri sendiri tanpa ada ketergantungan terhadapnya kita harus tetap melangkah. Mungkin terlalu berlebihan bagian ini, Intinya cobalah kita percaya diri sendiri dan jangan ketergantungan kepada orang lain untuk menambahkan kepercayaan diri kita.

Dalam hal ini, seseorang akan merasa asing di daerah yang baru, dan kemungkinan merasa malu akan muncul. Oleh sebab itu seseorang harus di latih untuk memasuki dunia-dunia baru, lingkungan yang baru untuk melatih sejauhmana mereka bisa bertahan dalam kepercayaan dirinya. Jika tidak tahan maka efek yang akan di dapatkan adalah menjadi pusat perhatian orang-orang. Contohnya ketika masuk ke suatu tempat yang belum ia kunjungi dan didalamnya banyak orang ketika itu ia salah tingkah karena merasa asing di tempat itu, otomatis akan menjadi pusat perhatian orang lain, dan itu membuat dirinya merasa trauma dan mungkin saja tidak bertahan lama di tempat itu. Solusinya adalah, cobalah berbaur dan memperhatikan bagaimana tingkah orang yang ada disekitrnya, dan sesuaikanlah dengan gerak-tubuh anda, tingkah laku anda dan cobalah cuek dengan perhatian orang lain jika mereka memperhatikan anda.

Untung saja, diri ini telah berpengalaman, melihat dari petualangan-petualangan dalam keseharian dan hasilnya ku coba praktekan dalam hidup. Dan diri ini meraasa belum puas untuk lebih memahami kehidupan disekeliling, sebab dunia ini masih luas dan masih banyak hal yang belum aku dapatkan darinya. Semoga saja diri ini masih Tuhan ridhoi untuk mencari misteri hidup sekaligus mengumpulakan bekal untuk hidup sekarang dan nanti.

Itulah sedikit pelajaran yang bisa share. Terinspirasi dari perjalanan petama kalinya aku berolah raga ke Sempur. Pengalaman yang baik karena hari ini saya bisa bertemu dengan banyak orang, meskipun sebagian tidak saya kenal. Tapi masih bisa untuk di ambil pelajaran darinya. Belajar dari pengalaman diri sendiri dan orang lain adalah hal yang membuat kita lebih semangat dalam menjalani hidup.

Selamat Pagi di bulan Juni yang spesial..


No comments:

Post a Comment