Entah apa yang membuat aku menulis ini, rasanya tak ingin hilang tergerus waktu dan aku pun harus mencatatnya dalam catatan kehidupan.
Menjadi seorangaru memang kita harapkan, kita harus memiliki cukup banyak hal yang harus dipersiapkan, di mulai dari fisik maupun psikologi. Fisik adalah mental psikis adalah jiwa. Dunia ini luas untuk kita pijakkan kaki di mulai dari kita niat sampai kita mengingat. Semua tiu butuh kesiapan, mengapa? agar kita bisa menyimpan dan tidak menyia-nyiakan waktu yang berharga, makanya kesiapan menjelajahi waktu harus ada. Ya itu tadi, agar kita bisa menyimpan hal yang tak terbayar dalam memori kita. Lalu seperti apa contohnya persiapan itu, oertama kita harus sadar bahwa kita akan melakukan petualangan, kedua kita harus mampu mengatakan siap pada diri kita karena kesiapan merupakan motivasi kita untuk melakukan hal yang berharga.
Akhirnya penantian diriku menunggu hari itu tiba, hari yang suadh direncanakan dari beberapa jauh hari. Dan sempat pula pemutusan membuat acara dilaksanakan dengan penuh antusias ketika rapat pertama dimulai. Rapat yang beragenda petualang ini terisnpirasi dari kekosongan waktu yang akan dihadapi ketika pasca lulus UN nanti. Seperti itulah kurang lebih latar belakang mengadakan rapat itu. Rapat ini bertujuan khusus untuk menjadikah waktu berharga dengan isian kegiatan bersama. Jenis kegiatannya adalah refresing dengan tema Tour refreshing, Bahagia di Akhir Kebersamaan. Kata kebersamaan itu adalah kami peserta rapat sekaligus kelompok bermain belajar di sekolah yang bernama Kampret. Insya Allah saya akan menuliskan khusus tentang Kampret ini di lain Catatan Kehidupan.
Rabu, 29 Mei 2013 atau kemarin, kami sukses menjadi seorang petualang waktu, karena dari mulai jam, menit, detik kami lakukan dengan tantangan. Tantangan menjadikan waktu itu adalah berharga, dan akhirnya bahagia.
Tiba pada pukul 12.00 dari 2 jam perjalanan dari beskem, aknhirnya kami atau Kampret tiba di suatu tempat di Bogor, tempat yang cukup indah untuk di rekam. Hamparan bukit ada di sekeliling, kabut, kesejukan, kenyamanan, ketetangan dan keramahan kita dpatkan di tempat ini, dengan haparan kebun teh di sekeliling membuat kami semangat untuk mengabadikannya dalam sebuah foto.
Sebelumya tempat ini sudah pernah kam surveri oleh beberapa orang termasuk saya, dan selama penantian hari ini tiba, bayanganku adalah segera mencicipi kolam renangnya, kolam renangnya cukup bagus dan membuat ingin segera menceburkan diri. Hehe maklum karena jarang sekali berenang, jadi tidak sabar. Sekita pukul 02.00 siang rupanya tak bisa tertahan untuk mencebur, dan kolam renang itu berhasil saya perawani hehe
Selang waktu berganti, rupanya malam seperti datang lebih cepat, memasuki agenda selanjutnya yaitu malam keakraban. Sebelumnnya Kampret sudah membuat susunan acara tapi entahlah susunan acara itu mungkin hanya formalitas saja utnuk orang tua. Tapi untuk menghindari kebohongan, sebenarnya acara itu tetap berjalan hanya saja dilakukan berdasarkan kesadaran masing-masing untuk melaksanakan agenda-agenda kegiatan yang kami buat. Jadi kami tetap melaksanakan apa yang seperti di jadwal tapi dengan cara fleksibel waktunya, tak ada ketegasan untuk mengikuti susuan acara yang terpenting adalah acara itu tetap berjalan. Sebab sepertinya dalam situasi itu kami dalam keadaan menikmati keberadaan kami ketika disana, Villa Ikin Puncak, Bogor.
Detik, menit, jam kita berhasil kampret lewati tanpa ada rasa beban. Kami menikmati apa yang terjadi saat itu dari mulai bermain, makan dan becanda. Intinya Menurut saya kami sukses melaksanakan tujuan kegiatan yaitu tour refresing. Kami berhasil menciptakan moment yang ingin di abadikan dalam foto, otomatis moment itu sangat berharga. Cukup banyak hasil jepretan teman-teman dan insya Allah dalam waktu dekat, Jepretan foto itu akan tersimpan dalam dunia maya.
Hari yang lelah, dan diri ini ternyata bermimpi dahulu daripada teman-teman, bermimpi karena lelah dan mendukung pula untuk beristirahat kalau tidak salah saya orang pertama yang tidur. Di saat malam keakraban dimulai, tak kuat menahan rasa lelah dan kantuk dari hasil bergadang nalam sebelumnya.
Kamis, atau hari ini seperti biasa, kami menikmati keberadaan kami di sana, mungkin dengan alasan-alasan yang mendukung tempat kam disana, itu yang membuat kami betah.
Tak terasa waktu semakin cepat dan menjadikan kami harus pergi dari tempat itu, karena kami hanya menyewa tempat itu dan terbatasi waktu. Pukul 2 siang selesailah kami membereskan tempat itu hasil dari penjelajahan waktu, berdoa selesai kami bergegas meninggalkan tempat itu. Namun, suatu hal terjadi. Ban Vespa saya bocor, menjadikan keberangkatan pulang kami terhambat. Mungkin tempat itu tak ingin kita pergi meninggalkannya.
Butuh perjuangasn jika Anda memiliki vespa yang bocor bannya, jika posisi ban yang bocor di depan, kemungkinan anda bisa mendorong vespa itu sampai stasiun tambal ban, tapi jika yang belakang, Anda harus membongkar ban itu dengan kunci pas yang anda punya. Rupanya saya bocor di ban depan namun akibat medan menuju bengkel itu tak mengharapkan selamat, kami memutuskan membongkar ban itu dan melepaskannya untuk di bawa ke stasiun tambal ban. Masalah baru datang, dan saya tidak mempunyai kunci pas itu, saya memutuskan untuk meminjam di suatu bengkel, dan akhirnya dengan 2 kali balik meminjam kunci pas itu, ban itu berhasil kami bongkar dan kami lepas. Bergegaslah saya dan temaasn saya ke stasiun tambal ban.
Teringat ketika Hari Selasa, 28 Mei 2013, saya mendapatkan ilmu baru dari suami guru bk saya ketika saya sedang membantu menyelesaikan pekerjaan guru bk di rumahnya. Berpesan, agar saya bisa men share dari pengetahuan yang di dapatkan. Itu adalah kesemopatan saya menshare kepada teman yang menemani. Sedikit penjelasan tentang ibadah shalat sunat dan puasa. Semoga diri ini bisa menjalaninya, begitu pula dengan teman saya, sebut saja namanya Ahmat Juniarto sang idealis bermesin kecerdasan Thingking Introvert.
Sampai akhirnya selesai masalah saya, datang lagi persoalan baru yaitu tak kuat bertahan lama menahan ketidakbocorannya, sedikit kecewa juga kepada stasiun tambal ban, Ya tapi senang ko bisa seperti itu, jadinya suatu keputusan nekat tercipta untuk mempertahankan kekuatan ban itu, karena saya putus asa, mencari bagian dari ban itu di setiap bengkel, namun hasilnya Nihil di buatlah keputusan nekat yyatiu mengisi ban itu dengan rumput, karena saran itu teingat dari seseorang di masa lalu.
Kawanku, saya menyadari bahwa kalian adalah orang-orang pilihan Tuhan utnuk menjadi sahabat, dan sahabat itu paham dengan sahabat yang lain. Dan itu berhasil kalian buktikan. Wahai para penjelajah, kalian adalah sabat yang terbaik, mampu menjadi air ketika ada api, menjadi embun ketika haus.
Akhirnya, kami adalah dinamis, masalah membuat kami kuat
terima kasih Adit, Agit, Alfi, Baedowi, Bahrul, Dzikri, Erna, Indra, Isal, Juni, Juhdi, Muzia, Meldi, Merry Rosmita, Reza, Saepudin, Sella, Wiwi,Yoka
No comments:
Post a Comment