Wednesday, May 24, 2017

EKA SASTRA RAPAT DENGAR PENDAPAT DENGAN SANTRI PONDOK PESANTREN


Bogor- Rapat Dengar Pendapat Anggota DPR RI Komisis VI Eka Sastra, yang dihadiri A. Muhammad Ilham, ketua Rumah Aspirasi Baraya Eka Sastra, H. Enday Hidayat S.Pd.I, MA Pimpinan Pondok Pesantren An-Nuronniyah Kota Bogor, Ketua RW/RT Kelurahan Kedung Halang Kecamatan Bogor Utara, Pengurus Masjis Taklim Kedung Halang, sanrti pondok pesantren An-Nuronniyah diselenggarakan di Aula pondok pesantren An-Nuronniyah kelurahan Kedung Halang Kecamatan Bogor Utara, 23 April 2017.

Dalam acara ini sebagai moderator Nurfuadah Djelani menyampaikan bahwa Rapat Dengar Pendapat ini merupakan kegiatan penyampaian program Eka Sastra sebagai Anggota DPR RI dan juga mendengarkan aspirasi secara langsung dari masyarakat.

Dalam Sambutannya ketua rumah aspirasi Baraya Eka Sastra menyebutkan bahwa RDP ini sangat penting dan rutin dilaksanakan oleh Anggota DPR RI Eka Sastra, harapannya RDP ini bisa mendapatkan perubahan yang baik untuk program pemerintah untuk masyarakat.

“Masukan dari bapak-ibu aka menjadi masukan yang ditampung dan di proses yang nantinya dirasakan kembali lagi ke masyarakat,” ujar Andi Muhammad Ilham.

Anggota DPR RI Komisi VI, Eka Sastra memaparkan bahwa anggota DPR merupakan perwakilan publik dipilih oleh kita yang bertugas untuk menjadikan masyarakat menjadi sejahtera. Lantas apakah kita masyarakat kita sudah merasakan sejahtera?

Saat ini kebanyakan kebutuhan kita sehari-hari berasal dari luar negeri bahkan sebagian besar dikuasi oleh pihak asing, mereka mencari keuntungan dari Indonesia.  Seperti yang sering kita jumpai sehari-hari merk luar negeri yang paling mudah ditemukan.

Selain itu maraknya kartel di Indonesia yang memainkan harga bahan bahan pokok di Indoneisa juga menjadi masalah, sebagai contoh di harga gula di luar negeri hanya 6 -8 ribu rupiah, sedangkan di Indonesia sudah masuk harga yang 13 ribu rupiah, harga daging  yang sudah mencapai harga 120 ribu rupiah di negara lain hanya 60 ribu rupiah.

Ahmad, warga Kedung Halang menanyakan lantas bagaimana Eka Sastra yang merupakan Komisi VI yang mengurusi perdagangan, perindustrian, Investasi  “Bagaimana bapak Eka Sastra menyikapi harga pangan yang selalu meningkat?” ujarnya.

Pemerintah akan meminimalisir impor produk pangan, namun saat ini masih dikuasai oleh segelintir orang saja yang memicu kenaikan harga dan inflasi. “Kami akan memperbaiki produksi dalam negeri, mengurangi impor dari negeri dan memberantas segelintir orang atau kartel penguasa pasar yang memainkan harga ini” ujar Eka Sastra.

Sebagai solusi Eka Sastra memiliki rumah pangan untuk upaya menstabilkan harga pangan. Rumah pangan ini menjamin harga yang dibawah harga pasar.

Santri ponpes An-Nuronniyah, Yuda menanyakan terkait pembangunan industri yang berpusat di Jabodetabek membuat kekhawatiran dan permasalahan di masyarakat sebab semakin banyak industri semakin bertambah pula masalah yang muncul.

“Agenda komisi VI adalah bagaimana pembangunan ekonomi yang merata. Upaya pemerintah adalah meratakan pembangunan yang tidak berpusat di pulau jawa, dan kami semaksimal mungkin melakukan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat” ujar Eka Sastra

“Ini yang harus kita persiapkan bersama, dimulai saat ini kita harus siap bersaing dengan negara lain. Untuk itu kedepan yang harus kita lakukan adalah mendidik anak kita dengan baik, minimal seperti cara mengurangi gossip, sinetron, kita hanya perlu berfokus untuk perubahan,” ujarnya


Sementara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini Pimpinan Pondok Pesantren Andi Hidayat sangat bangga diadakan RDP ini. “ini adalah forum yang dinamis yang mengedepankan prinsip 3S yaitu santai, serius, dan semangat, kami sangat bangga Anggota DPR RI, H. Eka Sastra SE,. M. SI bisa mendengarkan aspirasi dari masyarakat secara langsung,”. Ujarnya  (fjr)

No comments:

Post a Comment