Bogor- Rapat Dengar Pendapat Anggota DPR RI Komisis VI Eka Sastra, yang dihadiri A. Muhammad Ilham, ketua Rumah Aspirasi Baraya Eka Sastra, H. Enday Hidayat S.Pd.I, MA Pimpinan Pondok Pesantren An-Nuronniyah Kota Bogor, Ketua RW/RT Kelurahan Kedung Halang Kecamatan Bogor Utara, Pengurus Masjis Taklim Kedung Halang, sanrti pondok pesantren An-Nuronniyah diselenggarakan di Aula pondok pesantren An-Nuronniyah kelurahan Kedung Halang Kecamatan Bogor Utara, 23 April 2017.
Dalam acara ini sebagai moderator
Nurfuadah Djelani menyampaikan bahwa Rapat Dengar Pendapat ini merupakan
kegiatan penyampaian program Eka Sastra sebagai Anggota DPR RI dan juga
mendengarkan aspirasi secara langsung dari masyarakat.
Dalam Sambutannya ketua rumah
aspirasi Baraya Eka Sastra menyebutkan bahwa RDP ini sangat penting dan rutin
dilaksanakan oleh Anggota DPR RI Eka Sastra, harapannya RDP ini bisa
mendapatkan perubahan yang baik untuk program pemerintah untuk masyarakat.
“Masukan dari bapak-ibu aka
menjadi masukan yang ditampung dan di proses yang nantinya dirasakan kembali
lagi ke masyarakat,” ujar Andi Muhammad Ilham.
Anggota DPR RI Komisi VI, Eka
Sastra memaparkan bahwa anggota DPR merupakan perwakilan publik dipilih oleh
kita yang bertugas untuk menjadikan masyarakat menjadi sejahtera. Lantas apakah
kita masyarakat kita sudah merasakan sejahtera?
Saat ini kebanyakan kebutuhan
kita sehari-hari berasal dari luar negeri bahkan sebagian besar dikuasi oleh
pihak asing, mereka mencari keuntungan dari Indonesia. Seperti yang sering kita jumpai sehari-hari
merk luar negeri yang paling mudah ditemukan.
Selain itu maraknya kartel di
Indonesia yang memainkan harga bahan bahan pokok di Indoneisa juga menjadi
masalah, sebagai contoh di harga gula di luar negeri hanya 6 -8 ribu rupiah,
sedangkan di Indonesia sudah masuk harga yang 13 ribu rupiah, harga daging yang sudah mencapai harga 120 ribu rupiah di
negara lain hanya 60 ribu rupiah.
Ahmad, warga Kedung Halang
menanyakan lantas bagaimana Eka Sastra yang merupakan Komisi VI yang mengurusi
perdagangan, perindustrian, Investasi
“Bagaimana bapak Eka Sastra menyikapi harga pangan yang selalu
meningkat?” ujarnya.
Pemerintah akan meminimalisir
impor produk pangan, namun saat ini masih dikuasai oleh segelintir orang saja
yang memicu kenaikan harga dan inflasi. “Kami akan memperbaiki produksi dalam
negeri, mengurangi impor dari negeri dan memberantas segelintir orang atau
kartel penguasa pasar yang memainkan harga ini” ujar Eka Sastra.
Sebagai solusi Eka Sastra
memiliki rumah pangan untuk upaya menstabilkan harga pangan. Rumah pangan ini
menjamin harga yang dibawah harga pasar.
Santri ponpes An-Nuronniyah, Yuda
menanyakan terkait pembangunan industri yang berpusat di Jabodetabek membuat
kekhawatiran dan permasalahan di masyarakat sebab semakin banyak industri
semakin bertambah pula masalah yang muncul.
“Agenda komisi VI adalah
bagaimana pembangunan ekonomi yang merata. Upaya pemerintah adalah meratakan
pembangunan yang tidak berpusat di pulau jawa, dan kami semaksimal mungkin
melakukan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat” ujar Eka Sastra
“Ini yang harus kita persiapkan
bersama, dimulai saat ini kita harus siap bersaing dengan negara lain. Untuk
itu kedepan yang harus kita lakukan adalah mendidik anak kita dengan baik,
minimal seperti cara mengurangi gossip, sinetron, kita hanya perlu berfokus
untuk perubahan,” ujarnya
Sementara dalam Rapat Dengar
Pendapat (RDP) ini Pimpinan Pondok Pesantren Andi Hidayat sangat bangga
diadakan RDP ini. “ini adalah forum yang dinamis yang mengedepankan prinsip 3S
yaitu santai, serius, dan semangat, kami sangat bangga Anggota DPR RI, H. Eka
Sastra SE,. M. SI bisa mendengarkan aspirasi dari masyarakat secara langsung,”.
Ujarnya (fjr)
No comments:
Post a Comment